Media Update

Meski Daerah Penghasil Migas, UMK Bojonegoro 2026 Masih di Papan Tengah Jatim

Ilustrasi pengeboran minyak dan gas bumi di Kabupaten Bojonegoro.

Mediabojonegoro.com - Kabupaten Bojonegoro dikenal luas sebagai salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Indonesia. Namun, dalam penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2026, Bojonegoro masih berada di papan tengah Jawa Timur. UMK Bojonegoro 2026 ditetapkan sebesar Rp2.685.983, atau berada di peringkat ke-19 dari 38 kabupaten/kota di provinsi ini.

Besaran tersebut masih di bawah beberapa daerah sekitar, seperti Kabupaten Tuban sebesar Rp3.229.092 dan Lamongan Rp3.196.328. Meski demikian, penetapan UMK tersebut mengikuti formula nasional yang mempertimbangkan berbagai indikator ekonomi daerah.

Ketua DPC Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Bojonegoro, Amrozi, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu faktor penting dalam penentuan UMK.

“Dalam penetapan UMK terdapat beberapa parameter, salah satunya pertumbuhan ekonomi yang dikalikan faktor alfa. Kondisi inilah yang memengaruhi besaran UMK Bojonegoro,” ujar Amrozi, Sabtu (27/12/2025).

Pada 2026, UMK Bojonegoro tercatat mengalami kenaikan Rp160.851, dari Rp2.525.132 pada 2025 menjadi Rp2.685.983. Menurut Amrozi, rendahnya pertumbuhan ekonomi membuat kenaikan UMK di Bojonegoro tidak setinggi beberapa kabupaten lain di Jawa Timur.

Selain dirasakan oleh pekerja formal, besaran UMK juga memiliki kaitan dengan pergerakan ekonomi lokal. Sindi (28), buruh pabrik produksi sepatu di wilayah Bojonegoro bagian timur, menilai kenaikan UMK memberikan tambahan penghasilan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

“Setidaknya ada penyesuaian tiap tahun. Harapannya, dengan berkembangnya industri dan ekonomi daerah, kesejahteraan pekerja juga bisa meningkat bertahap,” ujarnya.

Dampak UMK juga dirasakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sri Wahyuni, pemilik usaha warung makan di Kecamatan Balen, menyebut daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor penting bagi keberlangsungan usahanya.

“Alhamdulillah UMK ada peningkatan, ekonomi bergerak, semoga pembeli jadi ramai. Kami berharap aktivitas ekonomi di Bojonegoro terus tumbuh,” katanya.

Amrozi menambahkan, besarnya pendapatan daerah dari sektor migas dapat menjadi modal untuk mendorong pengembangan sektor lain, seperti pertanian, peternakan, perkebunan, UMKM, dan pendidikan. Penguatan sektor-sektor tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

“Dengan berkembangnya berbagai sektor, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat dan memberi dampak positif bagi semua pihak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Bojonegoro, Yuseriza, menilai kondisi UMK Bojonegoro saat ini juga memiliki potensi dalam menarik investasi.

“UMK Bojonegoro yang masih kompetitif dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk mengembangkan usaha di daerah,” kata Riza saat menjadi narasumber diskusi bertema Trauma & Calon Investor: Mitos atau Realitas di kanal YouTube Dewan Jegrank.

Ia menyebut Pemkab Bojonegoro tengah menyiapkan berbagai langkah, termasuk pembangunan kawasan industri, guna memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investor.

“Kawasan industri diharapkan menjadi zona yang mendukung iklim investasi,” terangnya.

Riza menambahkan, Bojonegoro memiliki potensi besar dari berbagai sektor, mulai migas, pertanian, peternakan, perkebunan, hingga pariwisata. Hal tersebut telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Bojonegoro 2025–2045, yang menetapkan Bojonegoro sebagai sentra energi negeri dan agroindustri.

“Penguatan hilirisasi menjadi kunci agar pembangunan berdampak pada peningkatan kualitas tenaga kerja. Ketika produktivitas dan keterampilan masyarakat meningkat, upah juga akan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha,” jelas Riza.

Dengan arah pembangunan tersebut, UMK Bojonegoro diharapkan dapat terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus mendorong pergerakan usaha dan kesejahteraan masyarakat secara bertahap dan berkelanjutan.

Posting Komentar