Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Akhir Tahun, BPBD Bojonegoro Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
![]() |
| Ilustrasi potensi cuaca ekstrem di Bojonegoro. |
Mediabojonegoro.com - Aktivitas masyarakat yang meningkat menjelang pergantian tahun perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap kondisi alam. Di tengah musim hujan yang belum stabil, potensi cuaca ekstrem masih menjadi perhatian di Kabupaten Bojonegoro hingga akhir Desember 2025.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengingatkan bahwa situasi cuaca saat ini dapat berubah dengan cepat. Hujan lebat yang datang tiba-tiba, disertai angin kencang, berpotensi memicu gangguan keselamatan, baik di kawasan permukiman maupun lokasi aktivitas luar ruang.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menilai masa libur akhir tahun kerap diiringi peningkatan mobilitas warga. Kondisi tersebut, menurutnya, perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan risiko baru di tengah cuaca yang tidak menentu.
“Keselamatan harus menjadi pertimbangan utama. Kami mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan rencana kegiatan dengan kondisi cuaca yang berkembang,” ujarnya, Rabu (24/12/2025).
BPBD mencatat, ancaman bencana yang perlu diwaspadai pada periode ini tidak hanya banjir, tetapi juga tanah longsor, angin kencang, hingga kejadian pohon tumbang. Risiko tersebut dinilai lebih tinggi di wilayah tertentu yang memiliki kerentanan geografis, terutama saat hujan turun dalam durasi panjang.
Selain meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga diminta memperhatikan aspek kesiapsiagaan pribadi. Menyiapkan kebutuhan dasar, menjaga komunikasi, serta memastikan keamanan lingkungan sekitar dinilai sebagai langkah sederhana namun penting untuk mengurangi dampak apabila terjadi kondisi darurat.
BPBD juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak selama musim hujan. Aktivitas di sekitar sungai, waduk, air terjun perlu mendapat perhatian khusus, mengingat debit air dapat meningkat sewaktu-waktu tanpa tanda yang jelas.
Di Bojonegoro, sejumlah kawasan dengan karakter alam terbuka menjadi tujuan aktivitas masyarakat saat libur panjang. BPBD mengingatkan agar setiap kunjungan ke lokasi tersebut dilakukan dengan memperhatikan kondisi cuaca dan tidak memaksakan aktivitas apabila situasi dinilai tidak aman.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah menyampaikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur hingga akhir Desember. Seluruh daerah di provinsi ini tercatat telah memasuki musim hujan, dengan intensitas yang bervariasi.
BMKG melalui keterangan tertulis dari Kepala Stasiun Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menyebutkan adanya kecenderungan peningkatan cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi aktivitas masyarakat.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh aktifnya Monsun Asia serta dinamika atmosfer regional, termasuk keberadaan sistem tekanan rendah di perairan selatan Jawa. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap meningkatnya suplai uap air dan pembentukan awan hujan.
Menindaklanjuti peringatan BMKG tersebut, BPBD Bojonegoro mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi resmi, menunda aktivitas luar ruang saat cuaca memburuk, serta segera melapor apabila terjadi kondisi darurat. Kewaspadaan bersama diharapkan dapat menjaga keselamatan masyarakat hingga masa libur akhir tahun berakhir.
