Mediabojonegoro.com - Investasi properti memang sudah lama jadi primadona. Dari rumah tinggal, ruko, sampai lahan kosong, semua bisa jadi aset yang menghasilkan cuan. Tapi sebelum buru-buru beli tanah atau bangunan, ada baiknya kita ngobrol dulu soal tips penting memulai investasi properti. Karena percaya deh, investasi itu bukan soal ikut-ikutan tren, tapi soal strategi.
![]() |
Tren dan Peluang Investasi Properti di Desa dan Kota |
Kenapa Investasi Properti Itu Menarik?
Properti punya keunggulan yang jarang dimiliki instrumen investasi lain. Harganya cenderung naik dari tahun ke tahun, bisa disewakan, dan yang paling menarik sifatnya nyata, bisa dilihat dan disentuh. Di tengah ketidakpastian ekonomi, banyak orang menganggap properti sebagai bentuk perlindungan kekayaan (wealth preservation).
Selain itu, kalau dikelola dengan benar, properti bisa jadi sumber penghasilan pasif. Jadi, bukan cuma tempat tinggal atau ruko, tapi juga mesin uang jangka panjang.
Cara Investasi Properti yang Menguntungkan
Nah, kalau kamu baru mau mulai, pertanyaannya pasti "Gimana sih cara investasi properti yang menguntungkan?"
1. Tentukan Tujuan Investasi Sejak Awal
Mau dijual kembali setelah beberapa tahun? Disewakan? Atau buat ditinggali dulu, lalu dijadikan aset? Tujuan ini akan menentukan jenis properti yang akan kamu beli. Misalnya, kalau mau disewakan, carilah lokasi yang dekat kampus atau kawasan industri. Kalau mau dijual kembali, pilih daerah yang sedang berkembang.
2. Lokasi Tetap Jadi Kunci Utama
Kita sering dengar mantra lama yaitu location, location, location. Dan memang benar! Lokasi adalah faktor penentu dalam menentukan nilai properti ke depan. Properti di lokasi strategis, dekat fasilitas umum, pusat bisnis, atau kawasan pendidikan, punya potensi kenaikan harga yang lebih tinggi.
3. Riset Pasar dan Cek Harga
Jangan malas survei harga. Bandingkan harga properti di lokasi yang kamu incar. Lihat juga potensi kenaikan harga di masa depan. Cek tren properti lokal melalui media, agen properti, bahkan grup Facebook atau forum diskusi properti.
4. Perhatikan Legalitas
Jangan tergiur harga murah kalau status tanah atau bangunannya nggak jelas. Pastikan sertifikatnya SHM (Sertifikat Hak Milik), IMB lengkap, bebas sengketa, dan sesuai zonasi.
Strategi Investasi Properti yang Cocok di Tahun 2025
Tahun 2025 membawa tren baru di dunia properti. Digitalisasi, urbanisasi hingga minat pada kawasan rural atau desa mulai mengubah peta bisnis properti. Nah, ini dia beberapa strategi investasi properti yang bisa kamu pertimbangkan.
Investasi di Kawasan Penyangga Kota
Harga tanah di pusat kota makin tak terjangkau, sehingga banyak investor mulai melirik kawasan penyangga alias suburban. Misalnya, jika Jakarta makin padat, maka Bekasi, Tangerang, atau Bogor jadi pilihan.
Strategi ini bisa cocok buat kamu yang ingin membeli properti dengan harga relatif terjangkau, tapi tetap punya prospek pertumbuhan harga yang bagus.
Prospek Investasi Properti di Desa
Jangan salah, investasi di desa juga punya masa depan cerah. Terutama jika desa tersebut punya potensi pariwisata, dekat kawasan industri baru, atau sedang dibangun infrastruktur seperti jalan tol dan bandara.
Dengan harga tanah yang masih murah dan tren orang kota yang ingin back to nature, peluang investasi properti di desa terbuka lebar.
Properti Komersial Mikro
Kios kecil, ruko dua lantai, atau rumah yang disulap jadi tempat usaha bisa jadi peluang manis. Modal lebih kecil dibanding properti besar, tapi potensi pendapatan sewanya tetap menjanjikan.
Peluang Bisnis Properti di 2025: Apa yang Layak Dilirik?
Tahun 2025 bukan cuma soal teknologi yang makin canggih, tapi juga perubahan gaya hidup yang turut memengaruhi arah investasi, termasuk di sektor properti. Kalau kamu jeli, sebenarnya banyak peluang bisnis properti yang bisa dimanfaatkan, bahkan dengan modal terbatas. Berikut beberapa sektor yang layak banget kamu lirik di tahun ini.
1. Kost Eksklusif dan Hunian Fleksibel
Tren kerja jarak jauh alias remote working masih terus berlanjut. Banyak profesional muda yang lebih memilih tinggal di kota satelit atau daerah dengan biaya hidup rendah, tapi tetap terhubung dengan pusat bisnis. Nah, di sinilah peluangnya yaitu membangun atau mengelola kost eksklusif dengan fasilitas modern seperti Wi-Fi kencang, dapur bersama, laundry, hingga ruang kerja bersama (coworking space) bisa jadi ladang cuan banget.
Kost-kostan zaman sekarang bukan lagi kamar sempit dengan kasur tipis, tapi sudah bergeser ke arah lifestyle. Kalau kamu bisa menyulap properti kecil menjadi tempat tinggal yang nyaman dan modern, itu bisa jadi sumber pendapatan pasif yang stabil.
2. Properti di Kawasan Wisata atau Desa Digital
Pemerintah terus mendorong pengembangan desa wisata dan desa digital. Ini artinya, infrastruktur akan terus dibangun, dan nilai properti di sekitar lokasi tersebut punya potensi naik signifikan. Kamu bisa mulai dari investasi tanah, homestay, atau bahkan membuat glamping (glamour camping) untuk wisatawan.
Jangan anggap remeh investasi di daerah. Kadang, peluang terbaik justru tersembunyi di tempat yang belum banyak dijamah investor besar. Prospek investasi properti di desa bisa sangat menjanjikan kalau kamu bisa membaca arah pembangunan jangka panjang.
3. Bisnis Properti Modular dan Tiny House
Gaya hidup minimalis makin digemari, terutama oleh generasi milenial dan Gen Z. Rumah-rumah kecil (tiny house), properti modular, atau bahkan rumah kontainer kini jadi tren baru. Selain lebih hemat biaya pembangunan, model rumah seperti ini juga ramah lingkungan dan mudah dipindah.
Buat kamu yang ingin memulai dari nol dengan modal terbatas, model properti ini bisa jadi solusi kreatif. Bisa disewakan lewat platform digital seperti Airbnb, atau dijual sebagai hunian alternatif di daerah wisata atau suburban.
4. Hunian Berbasis Komunitas dan Sustainability
Konsumen masa kini makin peduli pada nilai-nilai sosial dan lingkungan. Jadi, hunian yang dibangun dengan konsep eco-living, berbasis komunitas kreatif, atau yang menerapkan teknologi ramah lingkungan (seperti solar panel dan sistem daur ulang air) punya nilai jual yang makin tinggi.
Konsep ini bukan cuma menarik buat pembeli atau penyewa, tapi juga bisa membuka peluang kerja sama dengan pengembang, pemerintah, bahkan LSM yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
5. Ruko dan Unit Komersial Kecil
Dengan banyaknya UMKM yang tumbuh pasca-pandemi, permintaan terhadap unit komersial kecil seperti ruko, kios, atau ruang usaha skala mikro juga meningkat. Lokasi yang dekat pasar, jalan utama, atau kawasan pemukiman bisa jadi lokasi ideal untuk ruko multifungsi.
Model properti ini fleksibel, bisa disewakan ke pelaku usaha, dijual kembali, atau bahkan kamu kelola sendiri untuk bisnis pribadi.
Kesimpulan: Investasi Properti Itu Bukan Sekadar Beli-Beli
Memulai investasi properti memang butuh modal, tapi lebih dari itu, dibutuhkan pengetahuan, kesabaran, dan strategi. Jangan buru-buru. Pelajari dulu, hitung risikonya, dan kalau bisa, konsultasi dengan ahlinya.
Yang paling penting, mulailah dengan kemampuanmu saat ini. Jangan tunggu "nanti kalau punya uang banyak". Karena seperti kata orang bijak, the best time to invest in property was yesterday, the second best is today.
Semoga tips penting memulai investasi properti di atas bisa jadi panduan buat kamu yang sedang menimbang-nimbang untuk terjun ke dunia properti. Kalau dikelola dengan cerdas, bukan tidak mungkin properti bisa jadi jalan menuju kebebasan finansial di masa depan.
Komentar0