Mediabojonegoro.com - Setiap kali pendaftaran CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dibuka, ribuan hingga jutaan orang langsung berburu formasi. Mulai dari lulusan baru hingga pekerja yang ingin beralih profesi, semua berlomba-lomba mengejar status sebagai abdi negara. Tapi satu pertanyaan klasik yang selalu muncul, “Emangnya ada ya formasi CPNS yang mudah diterima?”
![]() |
Realita dan Fakta CPNS yang Mudah Diterima |
Jawabannya bisa iya, tapi juga tergantung. Karena kenyataannya, ada beberapa formasi yang persaingannya relatif lebih longgar dibandingkan yang lain. Tapi sebelum kamu berpikir itu berarti bisa masuk dengan mudah, yuk kita bahas dulu fakta-fakta dan realitanya.
Realita dan Fakta Formasi CPNS yang Mudah Diterima
Kalau ngomongin soal formasi CPNS yang mudah diterima, perlu diingat bahwa kata “mudah” itu sebenarnya sangat relatif. Bisa jadi satu formasi punya kuota besar, tapi tetap saja susah ditembus karena pelamarnya juga membludak. Sebaliknya, ada juga formasi yang peminatnya sedikit, sehingga peluang lolosnya secara matematis lebih tinggi.
Salah satu contohnya ada di formasi yang ditempatkan di wilayah 3T yaitu daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. Banyak pelamar yang enggan memilih penempatan di daerah seperti ini karena dianggap terlalu jauh dari kota, akses terbatas, atau fasilitas kurang memadai. Tapi justru karena itu, peluangnya sering kali lebih besar.
Begitu juga dengan formasi dari instansi atau kementerian yang dianggap kurang populer. Karena namanya tidak “se-seksi” kementerian besar seperti Kemenkeu atau Kemenlu, jumlah pelamarnya jauh lebih sedikit. Padahal, dari sisi karier dan pengembangan, instansi-instansi ini tetap punya prospek yang menjanjikan.
Jadi, kalau kamu serius ingin mengejar peluang lolos seleksi CPNS, coba mulai pertimbangkan formasi yang bukan cuma sesuai passion, tapi juga dari sisi strategi persaingan, mulai dari jumlah pelamar, lokasi penempatan, sampai reputasi instansi.
Formasi CPNS yang Relatif Mudah Diterima
Nah, ini bagian yang paling ditunggu-tunggu banyak pejuang CPNS yaitu formasi apa sih yang katanya “relatif mudah diterima”? Meski nggak ada jaminan 100% lolos, tapi dari tren pendaftaran CPNS tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa jenis formasi yang cenderung punya persaingan lebih longgar. Apa aja? Yuk kita kupas satu per satu.
1. Formasi di Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)
Formasi CPNS di wilayah 3T sering kali jadi pilihan yang “sepi peminat”, padahal kuotanya nggak sedikit. Banyak pelamar menghindari penempatan di daerah ini karena dianggap jauh, minim fasilitas, atau tantangan hidupnya lebih berat.
Tapi justru di sinilah peluang besarnya. Misalnya, formasi tenaga kesehatan atau guru di wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan Utara, atau NTT. Pesaingnya tidak sebanyak formasi di kota besar, sehingga peluang lolos jadi lebih besar, apalagi kalau kamu punya niat pengabdian yang tinggi.
2. Formasi di Instansi Kurang Populer
Banyak orang ngincer instansi “bergengsi” seperti Kemenkeu, BPK, Kemenlu, dan lainnya. Padahal, instansi seperti Kementerian Desa, Arsip Nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas), atau BPSDM juga membuka banyak formasi tiap tahunnya.
Sayangnya, formasi di instansi semacam ini seringkali “dilewatkan” pelamar karena dianggap kurang dikenal atau tidak menarik dari sisi branding.
Padahal, kalau kamu jeli melihat peluang, ini justru bisa jadi tiket emas. Persaingannya lebih ringan, tanggung jawab tetap jelas, dan karier jangka panjang juga terbuka lebar.
3. Formasi untuk Lulusan dengan Jurusan Spesifik
Formasi yang mensyaratkan jurusan tertentu yang kurang umum biasanya juga punya persaingan yang lebih kecil. Misalnya, formasi untuk lulusan statistika, perpustakaan, antropologi, kehutanan, atau peternakan.
Karena jumlah lulusan jurusan tersebut nggak sebanyak jurusan populer (seperti hukum, manajemen, ekonomi), maka jumlah pelamar juga lebih terbatas. Kalau kamu berasal dari jurusan ini, bisa jadi kamu cuma bersaing dengan segelintir orang saja.
4. Formasi Khusus Cumlaude dan Disabilitas
Setiap instansi wajib menyediakan formasi khusus bagi lulusan cumlaude dan penyandang disabilitas. Nah, sering kali kuota di kategori ini tidak sepenuhnya terpenuhi karena tidak semua pelamar memenuhi syarat cumlaude (IPK ≥ 3.5 dari kampus terakreditasi A), dan juga tidak semua pula disabilitas sesuai dengan kriteria yang ditetapkan instansi.
Yang artinya, kalau kamu termasuk dalam kategori ini dan memenuhi semua persyaratannya, peluang lolosmu jauh lebih besar karena persaingan hanya terjadi di antara kelompok khusus tersebut.
Secara umum, formasi yang “relatif mudah diterima” itu bukan berarti sembarangan atau low quality, ya. Tapi memang secara data, jumlah pelamarnya lebih sedikit atau kuotanya lebih besar, sehingga peluang lolos secara statistik jadi lebih tinggi.
Namun ingat, “relatif mudah” tetap butuh usaha maksimal. Karena dalam sistem CPNS, semua tetap kembali ke nilai murni seleksi, bukan faktor hoki.
Faktor Penentu “Kemudahan” Lolos CPNS
Kadang kita mikir, “Ah, asal pilih formasi yang sepi peminat, pasti gampang lolos.” Padahal, kenyataannya nggak sesederhana itu. Di balik formasi yang katanya “mudah diterima”, ada banyak faktor tersembunyi yang diam-diam menentukan apakah kamu benar-benar punya peluang besar, atau justru hanya menggantungkan harapan kosong.
Dalam seleksi CPNS, strategi memilih formasi memang penting, tapi itu baru langkah awal. Masih ada aspek teknis, administratif, hingga tingkat persaingan yang harus kamu pertimbangkan secara matang. Nah, berikut ini beberapa faktor kunci yang sering kali jadi penentu kemudahan dalam menembus seleksi CPNS.
1. Nilai Ambang Batas SKD
Setiap tahunnya, BKN menetapkan passing grade atau nilai ambang batas untuk Tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar). Jadi, meskipun kamu memilih formasi yang katanya “mudah”, kalau nilai SKD-mu tidak memenuhi batas minimal ini, tetap saja kamu gugur di tahap awal. Maka, fokus utama tetap pada belajar dan latihan soal SKD secara konsisten.
2. Kompetitor Tak Terduga
Formasi sepi peminat bukan berarti tanpa ancaman. Bisa saja ada satu atau dua pelamar lain yang benar-benar serius, belajar keras, dan punya pengalaman atau nilai akademik yang unggul. Jangan sampai terlena hanya karena merasa “sedikit pesaing”. Ingat, satu kursi tetap hanya untuk yang terbaik, meskipun pelamarnya cuma lima orang.
3. Kesesuaian Jurusan
Banyak formasi CPNS yang mensyaratkan jurusan pendidikan tertentu, bahkan sangat spesifik. Nah, di sinilah kamu bisa unggul jika berasal dari jurusan yang tergolong langka tapi dibutuhkan. Misalnya, formasi untuk lulusan statistika, perpustakaan, atau kehutanan. Karena jumlah pesaingnya minim, peluang lolosmu jadi lebih besar, asalkan memenuhi kriteria yang diminta.
Penutup: Realita di Balik “Formasi CPNS yang Mudah Diterima”
Jadi, kalau kamu bertanya apakah formasi CPNS yang mudah diterima itu benar-benar ada, jawabannya ada, tapi harus jeli dan siap berkorban. Mudah bukan berarti bisa santai, tapi peluang menang akan lebih besar jika kamu memilih formasi dengan saingan minim, siap ditempatkan di lokasi yang menantang, punya latar belakang pendidikan yang sesuai dan langka dan juga mau riset dan persiapan maksimal.
Karena pada akhirnya, jadi ASN itu bukan hanya soal status, tapi juga tanggung jawab dan pengabdian. Maka, buatlah pilihan yang tak hanya cerdas, tapi juga bijak.
Komentar0