Mediabojonegoro.com - Kalau kamu tinggal di daerah pinggiran kota atau pedesaan, pasti pernah lihat yang namanya Pertamini alias pom mini, tempat isi bensin eceran yang tampilannya mirip SPBU, tapi versi kecil. Nah, siapa sangka, usaha yang kelihatan sederhana ini ternyata menyimpan peluang bisnis yang sangat menjanjikan, lho!
![]() |
Foto dok : Mesin Pertamini (Pom Mini) 1 Nozzle |
Jadi, buat kamu yang lagi cari ide usaha modal menengah dengan potensi untung harian, yuk kita bahas tuntas tentang usaha pertamini ini. Mulai dari peluang usaha pertamini di desa, rincian modal, simulasi keuntungan, sampai tips agar pertamini laris dan berkembang.
Peluang Usaha Pertamini di Desa
Kebutuhan akan bahan bakar, terutama bensin, nggak akan pernah habis. Bahkan, di daerah pedesaan sekalipun, permintaan bisa sangat tinggi karena warga pakai motor untuk kegiatan harian, jarak rumah ke SPBU cukup jauh, dan juga terkadang SPBU sering penuh antri atau bahkan bisa saja kehabisan stok.
Nah, kondisi seperti ini bikin pom mini jadi solusi cepat dan praktis. Bayangkan aja, warga yang tadinya harus naik motor belasan kilometer cuma buat beli bensin, sekarang bisa langsung isi di depan rumah tetangga.
Peluang usaha pertamini di desa masih sangat luas, apalagi kalau belum banyak kompetitor. Jadi, kamu bisa jadi pionir dan menguasai pasar lebih dulu. Bahkan, banyak yang bilang, pertamini itu bisnis "selalu laku", karena bahan bakar motor itu kebutuhan primer, bukan sekadar keinginan.
Rincian Modal Usaha Pertamini: Mulai dari 10 Jutaan
Modal awal untuk buka usaha pertamini itu relatif terjangkau, tergantung seberapa besar skala usahamu. Nah, berikut rincian kasarnya.
- Mesin pom mini manual (1 nozzle): Rp7.500.000
- Stok awal BBM (300 liter): Rp3.000.000
- Tangki penampungan (jika belum termasuk mesin): Rp1.000.000
- Kanopi atau tenda sederhana: Rp2.000.000
- Papan nama dan branding: Rp400.000
- Lampu LED dan instalasi listrik: Rp300.000
- Meja/laci uang/kursi: Rp400.000
- Peralatan tambahan: Rp200.000
- Total estimasi modal awal sekitar Rp14.800.000 - 15.000.000
Kalau kamu mau yang lebih modern (digital, dua nozzle, tampilan seperti SPBU), tentu biaya bisa naik sampai Rp25 jutaan. Tapi buat pemula, versi manual sudah cukup.
Simulasi Keuntungan Usaha Pertamini
Oke, sekarang mari kita bahas potensi cuannya. Kita buat simulasi sederhana.
Asumsi:
- Harga beli Pertalite dari SPBU: Rp10.000/liter
- Harga jual di pertamini: Rp10.800/liter (selisih wajar & legal)
- Penjualan per hari: 50 liter (sangat realistis untuk daerah padat)
- Margin keuntungan: Rp800/liter
Hitungannya:
- Keuntungan harian: 50 liter x Rp800 = Rp40.000
- Keuntungan bulanan: Rp40.000 x 30 hari = Rp1.200.000
Itu untuk skala kecil, hanya 50 liter/hari. Tapi banyak pertamini di desa bisa menjual hingga 100 - 200 liter/hari. Jadi, keuntungan bulanan bisa tembus Rp2 juta hingga Rp5 juta, tergantung lokasi dan trafik motor.
Dalam waktu 3 - 6 bulan, modal awal bisa balik. Setelah itu? Tinggal panen untung harian.
Tips agar Pertamini Laris dan Berkembang
Buka pertamini itu gampang. Tapi membuatnya laris, ramai pembeli dan bertahan lama, itu butuh strategi. Berikut beberapa tips agar pertaminimu jadi incaran warga.
1. Pilih Lokasi Strategis
Usahakan buka di pinggir jalan yang ramai, dekat sekolah, pasar, atau perumahan padat. Semakin mudah diakses, semakin tinggi peluang penjualan.
2. Jaga Kualitas dan Takaran
Ini penting banget! Jangan curang dalam takaran. Banyak pertamini yang ditinggal pelanggan karena ketahuan ‘ngurangin’. Lebih baik jujur, karena pelanggan yang puas akan balik lagi.
3. Tawarkan Tambahan Layanan
Misalnya, isi angin ban gratis, jual oli eceran, atau jual air minum kemasan. Pelanggan jadi punya alasan lebih buat mampir.
4. Branding yang Menarik
Gunakan papan nama terang dan mudah dibaca. Tambahkan lampu di malam hari agar terlihat. Kamu juga bisa kasih nama unik seperti “Pertamini Mas Bro” atau “BBM Cepat Murah”.
5. Buka Sejak Pagi, Tutup Lebih Malam
Kalau memungkinkan, buka dari jam 6 pagi sampai 9 malam. Semakin panjang jam operasional, makin besar potensi pelanggan.
Legalitas dan Keamanan: Jangan Diabaikan
Walaupun pertamini bukan SPBU resmi, kamu tetap perlu memperhatikan aspek keamanan dan regulasi.
- Gunakan mesin standar nasional (SNI), jangan rakitan asal-asalan.
- Jauhkan tangki dari sumber api atau tempat tinggal.
- Bila memungkinkan, daftarkan usaha ke kelurahan sebagai usaha mikro.
Hal-hal ini bukan hanya soal perizinan, tapi juga demi keamanan pelanggan dan usahamu sendiri.
Penutup: Usaha Sederhana, Tapi Potensi Besar
Usaha pertamini memang terlihat kecil dan sederhana. Tapi kalau ditekuni dengan strategi yang tepat, bisa jadi lumbung penghasilan harian yang stabil. Apalagi kalau kamu berada di desa atau daerah yang belum terjangkau SPBU.
Dengan rincian modal yang masih terjangkau, simulasi keuntungan yang masuk akal, serta peluang pasar yang terbuka lebar, nggak heran kalau banyak yang mulai melirik usaha ini.
Dan yang terpenting, kamu juga bisa mengembangkannya ke depan, misalnya nambah nozzle, buka cabang, atau bahkan gabung ke program BBM resmi seperti Pertashop.
Komentar0