Mediabojonegoro.com - Angkringan bukan cuma sekadar gerobak sederhana di pinggir jalan. Di balik tampilannya yang merakyat, usaha ini menyimpan potensi besar buat kamu yang ingin memulai bisnis kuliner dengan modal terbatas tapi cuannya lumayan. Nggak heran kalau banyak orang mulai melirik peluang dari angkringan.
![]() |
Foto dok : Menu Makanan Angkringan |
Tapi, sebelum keburu beli gerobak dan kompor, yuk kita obrolin dulu, modal buka usaha angkringan itu sebenarnya berapa sih? Apa aja yang perlu disiapkan? Dan gimana cara ngatur strategi biar angkringanmu bisa jalan lancar dan bertahan lama?
1. Rincian Modal Usaha Angkringan
Buka usaha angkringan itu relatif terjangkau dibandingkan bisnis kuliner lain. Tapi tetap aja, kamu harus siapin modal awal buat beberapa hal penting. Nih, kita rinciin secara kasar.
- Gerobak atau rombong angkringan Rp3.000.000 - Rp5.000.000
- Peralatan masak (kompor, wajan, panci, dll.) Rp1.000.000 - Rp2.000.000
- Meja + bangku panjang untuk pengunjung Rp1.000.000 - Rp2.000.000
- Bahan baku awal (nasi kucing, sate, gorengan, minuman) Rp1.000.000 - Rp1.500.000
- Perlengkapan tambahan (banner, sendok, termos) Rp500.000 - Rp1.000.000
- Total Estimasi Modal Awal: Rp6.500.000 - Rp11.500.000
Modal segitu bisa jadi lebih hemat lagi kalau kamu udah punya sebagian peralatan, atau bisa bikin gerobak sendiri (misalnya kerja sama sama tukang kayu di kampung).
2. Lokasi dan Suasana: Kunci Menarik Pelanggan
Angkringan itu identik dengan tempat nongkrong yang santai. Jadi, pilih lokasi yang strategis tapi nggak terlalu mahal sewanya, seperti di sekitar kampus, area kos-kosan, perkantoran, atau kawasan industri.
Jangan lupa, suasana juga penting. Meski sederhana, kalau bersih, nyaman, dan terang, pelanggan bakal betah nongkrong lama. Apalagi kalau kamu tambahin sentuhan kekinian kayak colokan charger, wifi gratis, atau live akustik kecil-kecilan, bisa banget jadi nilai tambah.
3. Menu Favorit dan Harga Merakyat
Nasi kucing, sate usus, sate telur puyuh, gorengan, teh manis, wedang jahe… menu angkringan tuh sebenernya simpel tapi ngangenin. Pastikan kamu jaga rasa dan kebersihannya.
Untuk harga, jaga agar tetap terjangkau. Misalnya:
- Nasi kucing: Rp2.000 - Rp3.000
- Sate: Rp1.000 - Rp2.000 per tusuk
- Minuman: Rp3.000 - Rp5.000
Dengan margin keuntungan yang wajar dan perputaran yang cepat, kamu bisa dapet profit harian yang stabil.
4. Strategi Laris Manis: Jangan Cuma Andalkan Lokasi
Zaman sekarang, promosi nggak cuma dari mulut ke mulut. Manfaatin media sosial! Posting foto menu, suasana angkringanmu, atau testimoni pelanggan di Instagram, Facebook, bahkan TikTok.
Bisa juga kolaborasi sama food vlogger lokal atau kasih promo pembukaan. Strategi kecil kayak ini bisa bikin angkringanmu dikenal lebih cepat.
5. Hitungan Kasar Keuntungan Harian
Setelah tahu estimasi modal awal dan apa saja yang perlu disiapkan, sekarang saatnya kita bahas bagian yang paling ditunggu-tunggu, potensi keuntungan harian dari usaha angkringan. Meskipun kelihatannya sederhana, jangan remehkan daya jualnya.
Dengan strategi yang tepat dan lokasi yang pas, angkringan bisa menghasilkan omzet harian yang lumayan. Nah, supaya lebih jelas, yuk kita simulasikan hitung-hitungan kasarnya!
Misalnya dalam sehari kamu bisa jual:
- 50 bungkus nasi kucing x Rp3.000 = Rp150.000
- 100 tusuk sate x Rp1.500 = Rp150.000
- Minuman dan lain-lain = Rp100.000
- Total pendapatan kotor harian: Rp400.000
Kalau dikurangi biaya operasional harian sekitar Rp150.000 - Rp200.000, kamu masih bisa dapet laba bersih Rp200.000-an per hari. Lumayan banget kan?
Kesimpulan: Usaha Angkringan, Kecil Tapi Nendang
Modal buka usaha angkringan nggak harus ratusan juta. Dengan Rp6 jutaan aja kamu udah bisa mulai jualan. Kuncinya ada di konsistensi, jaga rasa, pelayanan yang ramah, dan adaptasi sama selera zaman.
Usaha ini cocok buat kamu yang pengen mulai dari bawah tapi punya visi jangka panjang. Siapa tahu, dari satu gerobak, bisa berkembang jadi franchise angkringan modern, kan?
Komentar0