Gpr5BUGiGpM7TpGoTSCiTSOlGd==

Estimasi Modal Usaha Kopi Keliling untuk Pemula

Mediabojonegoro.com - Siapa sih yang nggak suka kopi? Dari anak muda sampai orang tua, dari pagi sampai malam, kopi seakan udah jadi bagian penting dalam hidup banyak orang. Nah, karena tingginya konsumsi kopi ini, peluang usaha jualan kopi pun makin menjanjikan. 

Tapi… bagaimana kalau kita nggak punya modal besar buat buka kafe? Tenang, ada solusinya, jualan kopi keliling.


Jualan Kopi Keliling Menggunakan Motor


Yap, konsep ini cukup fleksibel dan modalnya juga relatif kecil. Cocok banget buat kamu yang pengen mulai usaha tapi dananya masih terbatas. Tapi, berapa sih modal yang dibutuhin buat usaha jualan kopi keliling? Apa aja yang harus dipersiapkan? Yuk, kita bahas satu-satu.

Konsep Dasar: Jualan Kopi Keliling Itu Gimana?

Sebelum kita ngomongin modal, penting banget buat paham dulu konsepnya. Jadi, kopi keliling itu bisa dalam beberapa bentuk, seperti :

  1. Keliling pakai motor (motor box atau motor modifikasi)
  2. Keliling pakai sepeda atau gerobak dorong
  3. Sistem pre-order dan antar langsung ke konsumen (model online keliling)

Nah, tiap model ini tentu punya kebutuhan dan modal yang berbeda. Tapi secara garis besar, semuanya tetap masuk kategori usaha mikro yang cukup terjangkau untuk dijalani.

Estimasi Modal Usaha Jualan Kopi Keliling

Sekarang kita masuk ke inti pembahasan, berapa sih kira-kira modal yang dibutuhkan? Nah, disini kita akan buat estimasi untuk model jualan kopi keliling pakai motor, karena ini yang paling fleksibel dan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.

1. Peralatan & Perlengkapan Utama

  • Termos air panas (2 buah): Rp 300.000
  • Kompor gas portable + tabung: Rp 250.000
  • Alat buat seduh kopi manual, seperti Vietnam drip, V60, dll: Rp 200.000
  • Gelas cup kertas + tutup (500 pcs): Rp 250.000
  • Sendok, toples bahan, tisu, sedotan: Rp 100.000
  • Meja lipat kecil atau rak display: Rp 150.000
  • Gerobak motor box atau modifikasi motor: Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000 (tergantung kondisi & desain)
  • Total sekitar Rp 3.250.000 - Rp 6.250.000

2. Bahan Baku Awal

  • Kopi bubuk premium (2 kg): Rp 200.000
  • Gula pasir & SKM (susu kental manis): Rp 150.000
  • Krimer & topping (opsional): Rp 100.000
  • Air mineral galon (2 galon): Rp 30.000
  • Total bahan baku sekitar Rp 480.000

3. Biaya Lain-lain

  • Bensin motor (per minggu): Rp 50.000
  • Biaya parkir/mampir di spot strategis (opsional): Rp 50.000
  • Promosi awal (banner, brosur, akun IG): Rp 200.000
  • Subtotal Rp 300.000

Jika ditotal keseluruhan modal Awal yang meliputi peralatan dan perlengkapan utama, bahan baku awal dan biaya lain-lain maka ketemunya di kisaran Rp 4.000.000 - Rp 7.000.000.

Catatan: Modal ini bisa lebih hemat lagi kalau kamu udah punya motor sendiri, atau pakai peralatan seadanya dulu. Intinya, kamu bisa mulai kecil dulu sambil mengembangkan.

Strategi Jualan Biar Cepat Balik Modal

Punya perlengkapan dan modal itu penting, tapi strategi jualan yang tepat bisa jadi penentu seberapa cepat kamu balik modal. Nggak cukup cuma keliling dan berharap orang beli, kamu juga harus tahu bagaimana cara menarik perhatian, menjaga kualitas, dan bikin orang pengen beli lagi. Nah, berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan supaya usaha kopi kelilingmu makin cuan dan cepat balik modal.

1. Pilih Lokasi yang Ramai dan Tepat Sasaran

Kunci pertama dalam usaha kopi keliling adalah lokasi. Jadi jangan asal parkir atau muter-muter tanpa arah. Coba incar titik-titik pusat seperti dekat perkantoran, pasar pagi, terminal, stasiun, atau kawasan industri. Pagi hari biasanya jadi waktu paling sibuk karena banyak orang cari kopi sebelum beraktivitas. Sore hari juga potensial apalagi di tempat nongkrong seperti alun-alun atau taman kota.

2. Sediakan Menu yang Ringkas Tapi Disukai Banyak Orang

Menu yang terlalu banyak bisa bikin kamu kewalahan dan malah nggak efisien. Mulailah dari menu yang simpel seperti kopi hitam, kopi susu, es kopi gula aren, dan teh tarik. Menu ini mudah disajikan, bahan bakunya terjangkau, dan banyak disukai orang. Kalau nanti usaha udah stabil, kamu bisa tambahkan variasi rasa atau topping buat menarik segmen baru.

3. Bangun Branding yang Bikin Orang Ingat

Meskipun kamu cuma jualan keliling, punya identitas itu penting. Kasih nama yang unik dan tempelkan di gerobak atau motor kamu. Biar lebih menonjol, tambahin desain visual yang menarik, warna yang mencolok tapi enak dilihat, dan slogan singkat yang mudah diingat. Branding yang kuat bikin orang lebih gampang mengenali dan merekomendasikan jualan kamu ke orang lain.

4. Aktif di Media Sosial dan Gunakan Pembayaran Digital

Zaman sekarang, hampir semua orang pegang HP dan aktif di media sosial. Manfaatkan platform seperti Instagram, WhatsApp, atau Facebook buat update lokasi jualan, posting menu, atau bikin promo kecil-kecilan. Jangan lupa sediakan QR Code pembayaran biar pelanggan bisa bayar pakai dompet digital. Selain praktis, ini juga bikin kamu terlihat lebih profesional dan kekinian.

5. Jaga Rasa Kopi dan Pelayanan

Pembeli datang karena penasaran, tapi mereka akan balik lagi kalau rasa kopi kamu enak dan pelayananmu bikin nyaman. Jadi pastikan pakai bahan yang berkualitas, seduh dengan takaran yang pas, dan selalu jaga kebersihan. 

Selain itu, sapalah pelanggan dengan ramah, ingat nama mereka kalau bisa, dan sesekali kasih bonus kecil seperti tisu tambahan atau permen. Hal-hal kecil kayak gini bisa bikin pelanggan merasa dihargai dan loyal.

6. Beri Promo dan Penawaran Menarik

Kalau kamu baru mulai jualan, coba berikan promo-promo yang sederhana tapi menarik. Misalnya beli dua gratis satu, diskon di jam-jam tertentu, atau hadiah kecil untuk pelanggan pertama setiap hari. Promo seperti ini bukan cuma bikin orang tertarik beli, tapi juga bisa menyebarkan nama usaha kamu lebih cepat dari mulut ke mulut.

Potensi Keuntungan? Cukup Menjanjikan!

Mari kita hitung kasar-kasaran. Misal kamu ngejual 50 cup kopi per hari, dengan rata-rata harga Rp 7.000.

Omzet harian: 50 x Rp 7.000 = Rp 350.000

Omzet bulanan (30 hari): Rp 10.500.000

Estimasi keuntungan bersih (setelah dikurangi biaya operasional & bahan baku), bisa mencapai Rp 4 - 6 juta/bulan

Lumayan banget kan untuk usaha mikro?

Kesimpulan: Modal Kecil, Peluang Besar

Usaha jualan kopi keliling memang bukan bisnis instan jadi tajir, tapi jelas punya potensi besar kalau ditekuni. Selain itu, kamu juga bisa upgrade pelan-pelan, misalnya dari motor keliling jadi booth tetap, lalu berkembang lagi ke coffee shop kecil.

Intinya, kalau kamu suka kopi, suka ketemu orang baru, dan pengen bangun usaha dari nol, jualan kopi keliling bisa banget jadi titik awal. Mulai dari yang ada, kembangkan seiring waktu.

Jadi, udah siap bikin kopi yang nggak cuma bikin melek, tapi juga bikin dompet tambah tebal? Yuk mulai dari sekarang..!!!

Komentar0

Type above and press Enter to search.