Diperbarui Selasa, 29 Juli 2025.
Mediabojonegoro.com - Kalau ngomongin bisnis yang nggak ada matinya, jualan mainan anak di sekolah dasar pasti masuk daftar. Setiap hari, ratusan anak berkumpul di satu tempat dengan uang jajan di tangan, siap beli ini-itu dengan selera mereka.
Nggak heran kalau pedagang mainan di depan sekolah dasar kayak SD MI selalu rame. Nah, kalau kamu kepikiran buat nyoba usaha ini, yuk kita bahas bareng-bareng.
Kenapa Jualan Mainan di SD Itu Menguntungkan?
Anak-anak SD itu gampang tertarik sama barang yang warna-warni, unik, dan bisa dimainkan bareng teman-temannya. Ditambah lagi, mereka sering kali merengek ke orang tuanya buat dibeliin sesuatu. Jadi, kalau ada mainan yang lagi tren, pasti cepet laris.
Selain itu, modal usaha ini juga fleksibel. Kamu bisa mulai dari modal kecil dulu, misalnya ratusan ribu rupiah, lalu lihat perkembangan. Kalau laris, tinggal tambah stok yang lebih banyak.
Mainan Apa yang Laris di Sekolah Dasar?
Nah, kalau mau jualan mainan di SD, pastinya harus tahu dulu dong, mainan apa yang paling laku. Jangan sampai salah pilih, nanti malah nggak laris. Anak-anak SD itu punya selera yang unik, dan biasanya gampang tertarik sama sesuatu yang baru, warna-warni, atau bisa dimainkan bareng teman-temannya.
Berikut ini beberapa jenis mainan yang biasanya paling laris di sekolah dasar.
1. Mainan yang Lagi Tren
Kalau ada satu mainan yang lagi booming, wah, bisa dipastikan hampir semua anak bakal pengen punya. Dulu sempat ada lato-lato yang bunyinya cetak-cetak, terus ada pop it yang bisa ditekan-tekan buat sensasi satisfying. Nah, kalau jualan, kamu harus update sama tren ini. Begitu ada mainan viral baru, langsung stok sebelum kehabisan!
2. Kartu dan Stiker Koleksi
Jangan remehkan kekuatan kartu dan stiker di kalangan anak SD! Biasanya mereka suka ngumpulin kartu karakter dari anime atau film favorit mereka, kayak kartu Pokemon atau stiker lucu-lucu. Selain dikoleksi, kartu ini juga sering dimainkan bareng teman-temannya. Jadi, makin lengkap koleksinya, makin seru buat ditukar-tukar!
3. Aksesoris Unik dan Lucu
Anak-anak SD, terutama yang cewek, suka banget sama barang-barang kecil yang bisa dipakai buat bergaya. Misalnya gelang warna-warni, cincin yang ada lampunya, atau pin karakter kartun favorit mereka. Mainan kayak gini harganya murah, tapi bisa bikin mereka tampil lebih kece di mata teman-temannya.
4. Mainan Edukatif
Buat anak-anak yang suka tantangan, mainan edukatif juga nggak kalah laris. Contohnya rubik, puzzle gambar, atau buku gambar yang bisa diwarnai. Biasanya, mainan kayak gini juga disukai orang tua karena dianggap bermanfaat buat perkembangan anak. Jadi, bisa sekalian promosi ke mereka juga!
Cara Jualan Biar Makin Laris
Jualan mainan di SD itu persaingannya lumayan ketat. Kadang di depan sekolah ada beberapa pedagang sekaligus, belum lagi kalau di kantin juga ada yang jual. Nah, biar daganganmu nggak sepi, ada beberapa trik yang bisa bikin jualan makin laris dan anak-anak jadi langganan tetap.
1. Cari Lokasi yang Strategis
Kalau mau jualan, pastikan lokasinya gampang dijangkau anak-anak. Biasanya di depan gerbang sekolah atau dekat warung tempat mereka jajan. Kalau bisa dapat izin jualan di dalam sekolah, malah lebih bagus lagi! Soalnya anak-anak bakal lebih leluasa lihat-lihat tanpa takut dihentikan guru atau satpam.
2. Tawarkan Harga yang Masuk Akal
Anak SD itu beli mainan pakai uang jajan, jadi harganya harus sesuai kantong mereka. Kalau terlalu mahal, mereka bakal mikir-mikir dulu atau malah nggak jadi beli. Bikin harga yang terjangkau, misalnya Rp1.000 - Rp10.000 per mainan, biar mereka bisa beli tanpa ragu.
3. Punya Banyak Pilihan Mainan
Anak-anak suka punya banyak pilihan. Kalau cuma jual satu atau dua jenis mainan, mereka bakal cepat bosan. Jadi, pastikan kamu bawa berbagai macam mainan, dari yang kecil-kecil kayak stiker sampai yang lebih seru kayak slime atau kartu koleksi. Semakin banyak pilihan, semakin besar kemungkinan mereka beli.
4. Promosi yang Menarik
Anak-anak itu suka yang namanya bonus atau hadiah. Coba kasih promo kecil-kecilan, misalnya “Beli dua gratis satu,” atau “Setiap beli mainan, dapat hadiah stiker gratis.” Hal-hal kayak gini bisa bikin mereka makin tertarik dan ngajak teman-temannya buat beli juga.
5. Jaga Hubungan Baik dengan Guru dan Orang Tua
Kadang ada sekolah yang ketat soal pedagang di sekitar lingkungan mereka. Nah, kalau kamu bisa membangun hubungan baik dengan guru atau orang tua murid, setidaknya mereka nggak akan keberatan kalau kamu jualan di dekat sekolah. Malah, kalau mereka percaya sama kamu, bisa jadi mereka ikut beliin mainan buat anak-anaknya.
6. Selalu Update dengan Tren Mainan
Mainan anak-anak itu trennya cepat banget berubah. Tahun lalu lato-lato, tahun ini bisa jadi beda lagi. Makanya, kamu harus rajin pantau mainan apa yang lagi viral. Begitu ada tren baru, langsung stok sebelum keburu banyak saingan!
Tantangan dalam Usaha Ini
Walaupun kelihatannya gampang, ada juga tantangan yang perlu dihadapi. Kadang, sekolah melarang pedagang masuk atau jualan di sekitar area sekolah. Terus, tren mainan cepat banget berubah, jadi harus peka sama yang lagi booming. Selain itu, kalau jualan di luar sekolah, harus siap bersaing dengan pedagang lain yang sudah lebih dulu ada.
Studi Kasus: Sokran, Penjual Mainan Anak Keliling Sukses Raup Omzet Ratusan Ribu per Hari
Sebut saja namanya Sokran, seorang pemuda berusia 32 tahun asal Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro. Ia menjalani profesi sebagai penjual mainan anak dengan cara berkeliling ke sekolah-sekolah dasar menggunakan sepeda motor dengan gerobak di bagian jok belakang sebagai etalase jualannya.
Rutinitas harian Sokran dimulai sejak pagi hari, bahkan sebelum para siswa tiba di sekolah, ia sudah lebih dulu datang dan siap berjualan di lokasi yang biasa ia tempati. Salah satu lokasi utamanya adalah SDN Sitiaji, sekolah yang tak jauh dari rumahnya. Selain di SD, ia juga kerap berjualan di MI Miftahul Ulum, yang juga masih berada di wilayah Desa Sitiaji.
"Saya kalau pagi jualan di SD, terus siangnya sekitar jam istirahat (sekitar pukul 09.30) pindah ke MI," ungkap Sokran saat ditemui Mediabojonegoro.com di salah satu sekolah dasar di Desa Sitiaji pada Selasa, 29 Juli 2025.
Tak berhenti di pagi hari, Sokran juga aktif menjajakan dagangannya di waktu siang hingga sore hari. Waktu tersebut ia manfaatkan untuk berjualan di area tempat mengaji anak-anak, seperti Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di Banyuwangi (salah satu dukuhan Desa Sitiaji) serta di wilayah Balongrejo, desa tetangga yang masih cukup dekat.
"Selain pagi, saya juga jualan siang sampai sore, Mas. Biasanya di TPQ Banyuwangi dan Balongrejo," lanjutnya.
Menurut Sokran, mainan anak adalah peluang usaha yang sangat potensial. Ia menyadari betul bahwa anak-anak memiliki kecenderungan tinggi terhadap mainan, apalagi jika mainan tersebut memiliki metode interaktif yang menarik.
"Ya, ini berdasarkan pengalaman juga, Mas. Soalnya kan saya juga punya anak kecil," kata Sokran sambil tersenyum.
Perjalanan bisnis mainan anak ini bermula dari saran istri mas Sokran. Ia melihat potensi besar bahwa anak-anak selalu tertarik membeli mainan, baik saat berada di sekolah, di tempat mengaji, maupun ketika sedang berada di jalan. Ditambah dengan pengalaman sang istri yang juga memiliki anak seusia sekolah dasar. Saran itu membuat Sokran mulai mempertimbangkan dengan serius mematangkan niatnya untuk terjun ke dunia jualan mainan.
"Saya mulai terjun jualan mainan anak ini dari istri, Mas. Katanya anak sering minta dibelikan mainan saat nganter ke sekolah. Sedangkan penjual disana cuma 1 saja. Kadang kalo orangnya nggak ada ya, anak saya nangis minta dibelikan di tempat lain," imbuh Sokran.
Tak lama kemudian, mas Sokran pun menghubungi temannya yang memiliki jaringan ke agen mainan anak-anak. Dari sanalah ia mulai membeli stok awal sebagai modal usaha.
Kini, hampir dua tahun sejak pertama kali memulai usaha berjualan mainan, Sokran sudah bisa meraup omzet harian antara Rp300.000 hingga Rp500.000 dari dua kali jalan (pagi dan sore hari).
![]() |
Tampak ramai anak SD yang beli mainan di mas Sokran. Namun disayangkan ia tidak mau di ikutkan dalam dokumentasi. |
Kesimpulan
Intinya, kalau mau jualan mainan di sekolah dasar, pilih yang murah, gampang dibawa, dan lagi tren. Anak-anak gampang banget tertarik sama hal-hal baru, jadi kalau daganganmu seru, pasti bakalan laris. Semoga sedikit artikel dari Admin MB kali ini bermanfaat bagi kalian yang sedang mencari ide untuk jualan.
Komentar0