Media Update

Jangan Asal Buka Lapak, Ini Cara Tepat Mencari Tempat Jualan di Pinggir Jalan

Mediabojonegoro.com - Berjualan di pinggir jalan masih menjadi pilihan favorit banyak pelaku usaha kecil. Modal yang relatif terjangkau, akses langsung ke calon pembeli, serta potensi perputaran uang harian membuat lokasi ini selalu diminati. Namun, mencari tempat jualan di pinggir jalan tidak bisa dilakukan secara asal. Kita perlu strategi agar lokasi yang dipilih benar benar mendukung penjualan dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Artikel ini akan membantu kamu memahami cara mencari tempat jualan di pinggir jalan secara tepat, legal, dan realistis berdasarkan kondisi di lapangan. Berikut ulasannya menurut Mediabojonegoro.com. 

Memahami Potensi Lokasi Sebelum Berjualan

Langkah awal yang sering dilewatkan adalah memahami potensi lokasi. Tidak semua pinggir jalan cocok untuk jualan. Jalan yang terlalu sepi akan membuat dagangan sulit laku, sementara jalan yang terlalu ramai bisa berisiko dari sisi keamanan dan penertiban.

Perhatikan arus lalu lintas setiap hari. Apakah jalan tersebut ramai pada pagi, siang, atau malam. Sesuaikan dengan jenis dagangan kamu. Jika kamu menjual sarapan, lokasi dekat perkantoran atau sekolah akan lebih efektif. Jika menjual makanan malam, area kos atau jalur pulang kerja biasanya lebih potensial.

Selain itu, amati kebiasaan orang di sekitar. Apakah mereka sering berhenti, parkir, atau hanya lewat saja. Jalan dengan banyak kendaraan lewat tanpa berhenti sering kali kurang efektif untuk jualan kaki lima.

Mengamati Aktivitas Pedagang Lain

Salah satu cara paling praktis mencari tempat jualan di pinggir jalan adalah dengan belajar dari pedagang lain. Lokasi yang sudah diisi pedagang biasanya menandakan potensi pasar yang sudah terbentuk.

Kamu bisa mengamati jenis dagangan yang ada. Jika sudah terlalu banyak pedagang dengan produk serupa, peluang persaingan akan semakin ketat. Sebaliknya, jika belum ada yang menjual produk seperti milikmu, itu bisa menjadi peluang menarik.

Namun, kita juga perlu berhati hati. Jangan sampai membuka lapak terlalu dekat dengan pedagang lama tanpa komunikasi. Etika lapangan sangat penting agar usaha berjalan lancar dan tidak menimbulkan konflik.

Memastikan Keamanan dan Kenyamanan Lokasi

Keamanan menjadi faktor krusial dalam memilih tempat jualan di pinggir jalan. Pastikan lokasi tersebut aman dari kecelakaan lalu lintas dan tidak mengganggu pejalan kaki.

Pilih area yang memiliki bahu jalan cukup lebar atau trotoar yang tidak digunakan secara aktif. Perhatikan juga penerangan di malam hari. Lokasi yang gelap berisiko bagi kamu dan pembeli.

Kenyamanan pembeli juga perlu dipikirkan. Apakah ada ruang untuk parkir motor atau mobil. Apakah pembeli bisa berhenti tanpa takut ditegur atau membahayakan diri sendiri. Semakin nyaman pembeli, semakin besar kemungkinan mereka kembali.

Mengurus Izin dan Memahami Aturan Setempat

Banyak pedagang gagal bertahan bukan karena dagangan tidak laku, tetapi karena masalah izin. Setiap daerah memiliki aturan berbeda terkait penggunaan ruang publik.

Sebelum menetap, cari tahu apakah lokasi tersebut diperbolehkan untuk aktivitas jualan. Kamu bisa bertanya langsung ke warga sekitar, ketua RT, atau pedagang yang sudah lama berjualan di sana.

Beberapa daerah memperbolehkan jualan di jam tertentu saja. Ada juga yang mewajibkan kontribusi kebersihan atau iuran lingkungan. Dengan memahami aturan sejak awal, kita bisa berjualan dengan tenang dan fokus pada penjualan.

Uji Coba Lokasi Sebelum Menetap

Jangan langsung menganggap satu lokasi pasti cocok. Lakukan uji coba selama beberapa hari. Perhatikan jumlah pembeli, jam ramai, dan respons masyarakat sekitar.

Dari uji coba ini, kamu bisa mengevaluasi apakah lokasi tersebut layak dijadikan tempat jualan tetap. Jika hasilnya kurang memuaskan, kamu masih bisa mencari lokasi lain tanpa kerugian besar.

Pendekatan ini sering dilakukan pedagang berpengalaman karena lebih realistis dibandingkan hanya mengandalkan perkiraan.

Menyesuaikan Lapak dengan Kondisi Lapangan

Setelah menemukan lokasi, sesuaikan bentuk lapak dengan kondisi sekitar. Lapak yang rapi, bersih, dan tidak mengganggu jalan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat dan aparat.

Gunakan peralatan yang mudah dipindahkan. Selain praktis, ini juga memudahkan jika sewaktu waktu diperlukan penyesuaian lokasi. Jangan lupa menjaga kebersihan area jualan karena lingkungan yang bersih meningkatkan kepercayaan pembeli.

Studi Kasus Nyata: Suyanto, Pedagang yang Cermat Mencari Tempat Jualan di Pinggir Jalan

Di kawasan Jalan Panglima Sudirman, Bojonegoro, Suyanto (39) menjadi contoh pedagang yang berhasil mencari tempat jualan di pinggir jalan melalui proses yang tidak instan. Pedagang bakso dan mie ayam gerobak ini tidak langsung menemukan lokasi yang cocok sejak awal berjualan dan harus melewati masa uji coba yang cukup panjang.

“Awalnya saya pindah-pindah terus hampir dua minggu, nyoba beberapa tempat buat lihat mana yang paling memungkinkan,” kata Suyanto ketika ditemui Mediabojonegoro.com di lapaknya, Selasa malam, 16 Desember 2025.

Selama masa itu, ia mencoba berbagai titik, mulai dari depan toko, dekat perempatan, hingga area permukiman. Dari pengalaman tersebut, Suyanto menyadari bahwa ramai kendaraan belum tentu berbanding lurus dengan peluang pembeli. Banyak jalan terlihat padat, tetapi tidak memberi ruang bagi orang untuk berhenti dan membeli.

Pengamatan itu kemudian membawanya pada satu titik yang lebih potensial, yakni di dekat pintu keluar sebuah pabrik kecil. Ia melihat adanya pola aktivitas yang jelas setiap sore, terutama saat karyawan pulang kerja dan cenderung berhenti sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

“Kalau jam pulang kerja, biasanya ada yang berhenti beli makan dulu. Itu yang saya perhatikan dari hari ke hari,” ujarnya.

Suyanto lalu menyesuaikan jam jualan mulai pukul empat sore hingga malam hari agar sejalan dengan ritme lingkungan sekitar. Tanpa promosi besar, dagangannya mulai dikenal karyawan dan warga sekitar. Dalam beberapa hari, pembeli datang secara rutin karena lokasi yang mudah dijangkau dan waktu jualan yang tepat.

Selain faktor lokasi dan waktu, ia juga menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Suyanto selalu berusaha tidak mengganggu akses jalan, menyapa warga, serta membersihkan area setelah selesai berjualan agar tetap nyaman bagi semua pihak.

“Kalau mau jualan lama, ya harus jaga sikap dan kebersihan, biar nyaman buat semua,” tutupnya.

Kini, lapak bakso dan mie ayam Suyanto memiliki pelanggan tetap dan relatif aman dari penertiban. Pengalamannya menunjukkan bahwa mencari tempat jualan di pinggir jalan membutuhkan observasi, kesabaran, dan pendekatan sosial yang baik, bukan sekadar keberanian membuka lapak.


Lapak usaha Suyanto, di pinggir jalan raya, strategis.


Penutup

Mencari tempat jualan di pinggir jalan membutuhkan lebih dari sekadar keberanian. Kita perlu observasi, perhitungan, dan sikap yang bijak terhadap lingkungan sekitar. Dengan lokasi yang tepat, izin yang jelas, serta pendekatan yang baik, peluang usaha kamu untuk berkembang akan jauh lebih besar.

Jika dilakukan dengan strategi yang matang, berjualan di pinggir jalan bukan hanya solusi sementara, tetapi bisa menjadi sumber penghasilan jangka panjang yang stabil dan menjanjikan.

Posting Komentar