Gpr5BUGiGpM7TpGoTSCiTSOlGd==

Memulai Bisnis Jualan Martabak: Rincian Modal dan Estimasi Keuntungan

Mediabojonegoro.com - Martabak, siapa sih yang nggak kenal makanan satu ini? Dari anak-anak sampai orang tua, pasti familiar sama jajanan legendaris ini. Martabak sendiri ada dua jenis yang populer yakni martabak manis (atau terang bulan) dan martabak telur. 

Keduanya punya pasar yang luas dan peminat setia. Nah, buat kamu yang lagi mikir buat buka usaha kuliner, jualan martabak bisa banget jadi pilihan yang menjanjikan.


Both Gerobak Jualan Martabak 


Tapi sebelum kamu buru-buru beli wajan dan cetakan, yuk kita bahas dulu secara rinci mulai dari modal yang dibutuhkan, perlengkapan apa aja yang harus disiapkan, sampai estimasi keuntungan yang bisa kamu dapat.

Kenapa Harus Martabak?

Pertama-tama, mari kita bahas dulu kenapa jualan martabak itu layak dipertimbangkan.

1. Peminatnya banyak dan konsisten

Martabak bukan jajanan musiman. Malah, banyak orang yang udah menganggap martabak sebagai “makanan malam wajib” pas pengen ngemil enak.

2. Bahan bakunya mudah didapat

Kamu nggak perlu nyari bahan-bahan aneh atau impor. Semua bahan martabak tersedia di toko bahan kue atau pasar tradisional.

3. Fleksibel

Bisa jualan pakai gerobak keliling, sewa lapak kaki lima, atau buka booth di depan rumah. Modal kecil? Bisa. Modal besar? Bisa juga.

Rincian Modal Usaha Martabak Skala Kecil

Nah, sekarang kita masuk ke bagian serius tapi seru yaitu modal awal. Kita hitung untuk skala kecil dulu ya, misalnya kamu mau mulai dari gerobakan pinggir jalan.

Peralatan Awal (sekali beli)

  • Gerobak atau booth sederhana - Rp 2.000.000
  • Kompor gas + tabung LPG - Rp 500.000
  • Wajan martabak (2 buah, manis & telur) - Rp 300.000
  • Cetakan martabak manis - Rp 200.000
  • Mixer adonan (bisa manual) - Rp 150.000
  • Peralatan masak lainnya (sutil, baskom, pisau, dll) - Rp 300.000
  • Meja kecil & kursi plastik (opsional) - Rp 300.000
  • Total Modal Peralatan: Rp 3.750.000

Bahan Baku Awal (untuk 1 minggu operasional)

  • Tepung terigu - Rp 100.000
  • Telur ayam - Rp 150.000
  • Gula pasir - Rp 75.000
  • Cokelat, keju, susu kental manis - Rp 200.000
  • Daging cincang dan daun bawang (untuk martabak telur) - Rp 250.000
  • Minyak goreng - Rp 100.000
  • Gas LPG (isi ulang 3 kg) - Rp 30.000
  • Plastik pembungkus dan kertas nasi - Rp 50.000
  • Total Bahan Baku Awal: Rp 955.000

Jadi, total keseluruhan modal awal (peralatan + bahan baku minggu pertama) kurang lebih Rp 4.705.000.

Kalau kamu udah punya beberapa alat di rumah, modal bisa ditekan lagi.

Estimasi Keuntungan Jualan Martabak

Nah, ini dia bagian yang paling ditunggu-tunggu. Potensi cuan-nya berapa sih?

Kita hitung secara sederhana ya.

Martabak manis dijual Rp 20.000 per porsi

Martabak telur dijual Rp 25.000 per porsi

Dalam sehari, kamu bisa jual 10 porsi martabak manis dan 10 martabak telur (konservatif banget nih)

Omzet harian:

(10 x 20.000) + (10 x 25.000) = Rp 450.000
Omzet bulanan (30 hari): Rp 13.500.000

Estimasi biaya operasional bulanan (bahan baku, gas, listrik, dll): sekitar Rp 4.000.000 - Rp 5.000.000 (anggap kita ambil Rp 4.500.000)

Jadi, estimasi keuntungan bersih bulanan:
Rp 13.500.000 - Rp 4.500.000 = Rp 9.000.000

Wow, untuk usaha kecil-kecilan, ini angka yang lumayan banget, kan?

Kesimpulan

Usaha martabak bukan cuma soal jualan makanan, tapi jualan rasa, pelayanan, dan konsistensi. Modal awalnya relatif kecil, tapi potensi untungnya lumayan besar kalau kamu tekun dan pintar membaca selera pasar.

Kamu bisa mulai dari gerobak kecil di depan rumah, lalu siapa tahu beberapa bulan kemudian udah bisa buka cabang hehe..!!! Yang penting, mulai aja dulu, dan jangan takut gagal. Karena dalam dunia usaha, yang paling berani mulai lah yang selangkah lebih maju.

Komentar0

Type above and press Enter to search.