Gpr5BUGiGpM7TpGoTSCiTSOlGd==

Pilih Emas atau Tanah untuk Investasi? Ini Cara Menentukan yang Paling Cocok

Mediabojonegoro.com - Di tengah ketidakpastian ekonomi dan banyaknya pilihan investasi yang tersedia, dua nama yang selalu jadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia adalah emas dan tanah. Keduanya punya reputasi sebagai aset "aman" dan punya potensi cuan dalam jangka panjang. Tapi, kalau kamu cuma bisa pilih satu, emas atau tanah, mana yang lebih cocok buat kamu?


Foto dok : Ilustrasi Investasi Emas dan Tanah


Nah, supaya nggak bingung, yuk kita bahas selengkapnya, biar kamu bisa ambil keputusan yang paling pas sesuai kebutuhan dan kondisi kamu.

1. Kenali Karakter Dasar Emas dan Tanah

Sebelum ngomongin untung-rugi, kita perlu tahu dulu nih, apa sih bedanya investasi emas dan tanah secara mendasar?

Emas itu termasuk investasi yang likuid alias gampang dicairin. Mau jual dalam jumlah kecil atau besar, biasanya langsung laku di toko emas, pegadaian, atau platform digital. Bentuknya bisa fisik (batangan, perhiasan) atau digital (via aplikasi).

Tanah sebaliknya, adalah aset jangka panjang yang biasanya butuh waktu dan proses untuk dijual kembali. Tapi nilai tanah cenderung naik terus, apalagi kalau lokasinya strategis.

2. Keuntungan Investasi Emas

Investasi emas udah dikenal sejak zaman nenek moyang. Dan ternyata, sampai sekarang masih relevan banget, lho guys.

Mudah Dibeli dan Dijual

Dengan modal mulai dari ratusan ribu rupiah aja, kamu udah bisa mulai investasi emas, apalagi sekarang banyak platform digital kayak Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau Antam yang menyediakan layanan pembelian emas digital. Mau jual? Tinggal klik juga.

Cocok Buat Dana Darurat

Karena emas itu likuid, banyak orang gunain emas sebagai tabungan darurat. Misalnya, kalau lagi butuh biaya mendadak, emas bisa digadaikan atau dijual cepat tanpa terlalu banyak penurunan harga.

Tahan Inflasi

Inflasi bikin nilai uang turun, tapi emas justru punya kecenderungan naik saat inflasi tinggi. Makanya, banyak investor pegang emas sebagai pelindung nilai (hedging).

3. Kekurangan Investasi Emas

Tapi, tentu aja nggak ada investasi yang 100% sempurna.

  • Harga emas bisa fluktuatif dalam jangka pendek.
  • Kalau simpan emas fisik, harus dipikirin juga tempat penyimpanannya, di rumah bisa berisiko, di safe deposit box ada biaya tambahan.
  • Kenaikan nilai emas nggak setinggi tanah dalam jangka panjang.

4. Keuntungan Investasi Tanah

Kalau kamu punya dana lebih dan pengin sesuatu yang lebih stabil dan besar dalam jangka panjang, tanah bisa jadi pilihan tepat.

Nilai Cenderung Naik Tiap Tahun

Tanah itu aset yang langka, dan permintaannya makin hari makin tinggi apalagi di kota besar atau daerah yang berkembang. Artinya, peluang harga naik itu besar banget. Bahkan bisa dua kali lipat dalam beberapa tahun.

Bisa Dikembangkan

Berbeda dengan emas yang cuma disimpan, tanah bisa dimanfaatkan. Mau dibangun rumah, dikontrakkan, jadi lahan pertanian, atau bahkan disewakan aja, semuanya bisa jadi tambahan cuan.

Terhindar dari Inflasi

Sama kayak emas, tanah juga termasuk aset yang tahan inflasi. Bahkan, dalam banyak kasus, nilai tanah naik lebih cepat daripada inflasi itu sendiri.

5. Kekurangan Investasi Tanah

Tapi jangan salah, investasi tanah juga punya tantangan.

  • Modal awalnya cukup besar. Jarang ada tanah yang bisa dibeli dengan uang sejuta-dua juta.
  • Proses jual beli memakan waktu dan biaya (ada pajak, notaris, dan lain-lain).
  • Butuh perawatan atau pengawasan supaya nggak diserobot atau bermasalah hukum.

6. Jadi, Pilih Emas atau Tanah?

Nah, setelah panjang lebar kita bahas soal karakter, kelebihan, dan kekurangan masing-masing, sekarang pertanyaannya, sebaiknya pilih yang mana, emas atau tanah?

Jawabannya sebenarnya nggak bisa saklek. Kenapa? Karena semua tergantung pada beberapa hal penting seperti tujuan investasimu, kondisi keuangan saat ini, seberapa besar toleransi kamu terhadap risiko, dan juga seberapa cepat kamu butuh hasil dari investasi tersebut.

Kalau kamu termasuk orang yang masih di tahap awal belajar investasi, punya modal terbatas (misalnya cuma ratusan ribu sampai beberapa juta rupiah), butuh aset yang mudah dicairkan sewaktu-waktu, atau pengin investasi yang bisa dilakukan dari mana aja lewat aplikasi online, maka emas adalah pilihan yang paling realistis dan praktis. Gampang beli, gampang jual, dan cocok banget buat pemula atau orang yang pengin punya “tabungan anti inflasi”.

Tapi kalau kamu punya dana yang cukup besar (puluhan hingga ratusan juta), siap berinvestasi jangka panjang tanpa buru-buru ingin hasil, punya akses ke informasi properti atau paham perkembangan wilayah, atau ingin punya aset nyata yang nilainya bisa bertumbuh dan bahkan diwariskan ke anak cucu, maka tanah adalah pilihan yang sangat menjanjikan.

Harganya cenderung naik tiap tahun, apalagi kalau kamu bisa beli di lokasi yang strategis. Plus, tanah bisa dikembangkan, disewakan, atau dibangun sesuatu yang bisa menghasilkan uang tambahan.

Dengan kata lain, nggak ada jawaban yang benar-benar mutlak lebih baik. Keduanya punya nilai strategis masing-masing. Emas cocok buat fleksibilitas dan perlindungan nilai, sedangkan tanah cocok buat pertumbuhan jangka panjang dan pembangunan aset riil.

7. Alternatif: Kenapa Nggak Keduanya?

Kalau kamu punya kemampuan finansial yang cukup, kenapa nggak ambil dua-duanya?

Kamu bisa mulai dari investasi emas untuk membangun kebiasaan dan modal awal. Setelah itu, ketika tabungan bertambah, alokasikan ke tanah sebagai investasi jangka panjang. Strategi diversifikasi ini bisa bikin portofolio kamu lebih aman dari risiko dan tetap tumbuh nilainya.

Penutup

Investasi itu bukan soal siapa yang lebih untung, tapi siapa yang lebih siap. Emas dan tanah punya keunggulan masing-masing. Tinggal kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidupmu. Jangan ikut-ikutan tren, tapi pahami betul apa yang kamu mau capai dari investasi itu.

Intinya, emas cocok buat fleksibilitas, tanah cocok buat masa depan. Semoga setelah baca ini, kamu jadi lebih mantap buat ambil keputusan, ya.

Komentar0

Type above and press Enter to search.