Gpr5BUGiGpM7TpGoTSCiTSOlGd==

Estimasi Modal Usaha Jualan Gorengan Kecil-kecilan Depan Rumah

Mediabojonegoro.com - Usaha itu nggak harus selalu dimulai dari sesuatu yang besar dan wah. Kadang, justru dari hal-hal sederhana di sekitar kita bisa jadi pintu rejeki. Salah satunya? Jualan gorengan kecil-kecilan depan rumah. Modalnya nggak besar, tapi peluang cuannya lumayan menjanjikan, asal kita tahu cara ngelolanya.


Foto dok : Meja Sederhana Jualan Gorengan Kecil-kecilan Depan Rumah


Nah, buat kamu yang lagi kepikiran buka usaha rumahan, yuk kita bahas bareng-bareng seberapa besar sih modal awal yang dibutuhkan buat jualan gorengan, apa aja yang perlu disiapkan, dan gimana caranya supaya usaha ini bisa terus jalan.

Kenapa Harus Jualan Gorengan?

Sebelum ngomongin soal modal, kita bahas dulu nih kenapa harus jualan gorengan?

1. Peminatnya Banyak

Siapa sih yang nggak suka gorengan? Mulai dari tempe, tahu isi, bakwan, sampai risoles, semuanya punya penggemar setia. Bahkan, gorengan udah kayak snack sejuta umat di Indonesia. Mau pagi, siang, sore, bahkan malam gorengan tetap dicari.

2. Bahan Baku Murah dan Mudah Dicari

Kamu nggak perlu ribet cari bahan-bahan aneh. Semua ada di pasar atau toko kelontong deket rumah. Tempe, tahu, kol, wortel, tepung, semua gampang banget didapat.

3. Fleksibel Lokasinya

Mau buka lapak kecil depan rumah? Bisa. Nggak perlu nyewa tempat atau modal gede buat sewa kios. Cukup meja kecil, wajan, dan minyak goreng, kamu udah bisa mulai.

Estimasi Modal Awal: Mulai dari Rp300 Ribuan Saja!

Sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu, hitung-hitungan modal. Yuk, kita kupas tuntas kira-kira apa aja yang dibutuhkan dan berapa biayanya.

1. Peralatan (Sekali Beli)

Kalau kamu belum punya alat sama sekali, inilah yang harus kamu siapin.

  • Wajan besar - Rp60.000
  • Kompor gas - Rp150.000
  • Tabung gas + isi - Rp150.000
  • Sutil dan penjepit gorengan - Rp25.000
  • Saringan minyak - Rp15.000
  • Meja kecil (opsional) - Rp100.000
  • Total estimasi sekitar : Rp500.000

Tapi kalau kamu udah punya beberapa alat di dapur, modal bisa jauh lebih hemat. Bahkan cukup dengan Rp300.000-an, kamu udah bisa jalan.

2. Bahan Baku Harian

  • Tempe (5 papan) - Rp20.000
  • Tahu (20 biji) - Rp10.000
  • Wortel dan kol - Rp10.000
  • Tepung terigu (1 kg) - Rp12.000
  • Minyak goreng (1 liter) - Rp18.000
  • Bumbu dapur (bawang, garam, ketumbar, dll.) - Rp10.000
  • Total kurang lebih sekitar : Rp80.000 - Rp100.000 per hari

Dengan bahan ini, kamu bisa produksi 100–150 potong gorengan, tergantung ukuran dan jenisnya.

3. Total Keseluruhan Modal

Yups, mari kita hitung total estimasi keseluruhan modal awal jualan gorengan kecil-kecilan depan rumah yang meliputi peralatan (sekali beli) dan bahan baku harian.

  • Peralatan sekali beli = Rp 500.000
  • Bahan baku harian = Rp 100.000
  • Jumlah total kisaran = Rp 600.000

Dengan modal sekitar Rp600.000, kamu sudah bisa memulai usaha jualan gorengan kecil-kecilan depan rumah tanpa harus repot nyewa tempat atau beli alat mahal. Semua kebutuhan utama seperti kompor, wajan, tabung gas, dan bahan baku awal sudah bisa terpenuhi. Bahkan kalau sebagian peralatan sudah kamu miliki, modalnya bisa lebih hemat lagi.

Artinya, usaha ini sangat ramah di kantong dan cocok banget buat kamu yang pengin mulai usaha dari rumah, dengan risiko minim tapi potensi keuntungan yang lumayan menjanjikan.

Potensi Keuntungan Harian

Oke, sekarang kita hitung-hitung potensi cuannya.

Misal kamu jual gorengan seharga Rp1.000 per buah (harga umum di banyak tempat). Dengan produksi 100 buah:

Omzet harian: Rp1.000 x 100 = Rp100.000

Biaya produksi: ± Rp80.000

Keuntungan bersih: ± Rp20.000/hari

Kalau kamu bisa jual 150 gorengan, keuntungan bisa naik jadi Rp40.000 - Rp50.000/hari. Dalam sebulan, kalau konsisten jualan tiap hari, bisa dapet bersih Rp1–1,5 juta, lho! Cukup menarik untuk usaha skala rumahan, kan?

Tips Biar Dagangan Gorengan Laris

Nah, biar usaha kamu nggak cuma jalan doang tapi juga berkembang, ini beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Utamakan Kualitas dan Rasa

Nggak peduli seberapa murah harga gorengan yang kamu jual, kalau rasanya biasa aja apalagi cenderung hambar atau terlalu berminyak, orang pasti mikir dua kali buat beli lagi. Makanya, dari awal, pastikan kualitas dan rasa jadi prioritas utama.

Gimana caranya?

Pilih bahan baku yang segar dan bagus - Misalnya, tempe jangan yang udah asem, tahu pilih yang teksturnya masih padat dan putih bersih, dan sayuran kayak kol atau wortel usahakan beli yang masih seger, bukan stok lama dari kulkas.

Racik bumbu yang pas - Jangan asal campur garam dan penyedap aja. Tambahin bawang putih halus, ketumbar, sedikit kunyit buat warna alami, dan air es biar adonan tepung lebih renyah saat digoreng.

Perhatikan minyak yang kamu pakai - Minyak bekas 3-4 kali pakai masih bisa, asal disaring dan nggak sampai hitam pekat. Minyak yang bersih bikin gorengan nggak cuma enak, tapi juga kelihatan lebih menarik.

Goreng dengan suhu yang tepat - Kalau apinya terlalu besar, gorengan bisa gosong di luar tapi mentah di dalam. Kalau terlalu kecil, hasilnya jadi terlalu berminyak. Intinya, mainkan suhu dengan cermat biar hasil maksimal.

Mungkin terlihat sepele, tapi kualitas dan rasa itu yang bikin pembeli balik lagi. Bahkan, kalau rasanya nagih, kamu nggak perlu repot-repot promosi, pembeli sendiri yang bakal cerita ke teman dan tetangganya.

2. Tampilan Menarik

Nggak bisa dipungkiri, orang zaman sekarang makin visual, apalagi soal makanan. Kebanyakan sebelum ngerasain, yang dilihat dulu pasti tampilannya. Nah, ini juga berlaku buat jualan gorengan. Walaupun harganya murah meriah, tapi kalau tampilannya asal-asalan, minyaknya netes-netes, dan dibungkus seadanya, orang bisa ilfeel duluan. Jadi, penting banget buat bikin gorengan kamu kelihatan bersih, renyah, dan menggoda ya, guys!

3. Buka di Jam Strategis

Waktu jualan itu penting banget, apalagi buat usaha makanan ringan kayak gorengan. Jangan asal buka, tapi cari tahu dulu kapan orang-orang biasanya pengen ngemil atau cari camilan.

Biasanya, jam-jam strategis buat jualan gorengan itu:

Pagi hari (sekitar jam 6 - 9 pagi): Banyak orang nyari sarapan ringan sebelum berangkat kerja atau sekolah. Kalau kamu buka pagi-pagi, bisa jadi langganan sarapan warga sekitar.

Sore sampai malam (jam 3 sore ke atas): Ini waktu paling ramai buat jualan gorengan. Orang pulang kerja, anak sekolah pulang, semua biasanya pengen ngemil gorengan buat teman ngeteh atau kopi sore.

4. Manfaatkan Media Sosial dan Grup WA Tetangga

Promosi nggak harus ribet. Cukup posting di status WA, grup RT/RW, kalau kamu punya anak kecil yang masih sekolah di tingkat PAUD atau TK biasanya kan ada group WAnya tuh, nah itu bisa kamu manfaatin share juga disitu, atau bisa juga di media sosial pribadi kamu. Infokan kalau kamu jual gorengan enak depan rumah, siapa tahu dari promosi sederhana itu dagangan bisa langsung rame pembeli!

5. Sedia Sistem Pre-order

Salah satu cara biar usaha gorengan kamu nggak banyak sisa dan lebih efisien adalah dengan buka sistem pre-order, alias pesanan duluan. Caranya simpel banget, kamu tinggal kasih info ke tetangga, teman sekitar, atau grup WhatsApp kalau kamu jualan gorengan setiap hari, dan mereka bisa pesan dulu sebelum kamu mulai goreng.

Contoh:

“Besok pagi saya jualan gorengan ya, bisa order dulu malam ini. Ada tahu isi, tempe, dan bakwan. Minimal order 5 biji.”

Dengan sistem ini, kamu bisa memperkirakan jumlah produksi, jadi nggak ada bahan yang mubazir dan juga punya kepastian pembeli, karena udah ada yang pesan.

Kesimpulan

Usaha jualan gorengan kecil-kecilan depan rumah mungkin terlihat sederhana, tapi jangan salah peluang cuannya cukup menjanjikan. Dengan modal awal sekitar Rp300.000 - Rp500.000, kamu udah bisa mulai. Kuncinya ada di konsistensi, rasa, dan pelayanan.

Kalau kamu serius dan terus belajar, bukan nggak mungkin dari lapak kecil depan rumah, usaha kamu bisa berkembang jadi warung gorengan besar, atau bahkan punya cabang. Yang penting, mulai dulu aja. Toh, dari hal kecil bisa tumbuh jadi besar, asal kita tekun dan nggak mudah nyerah.

Komentar0

Type above and press Enter to search.