Hal ini terjadi karena saat ini masih berada di pertengahan tahun, sehingga pupuk bersubsidi dari berbagai jenis belum sepenuhnya terserap.
"Pupuk subsidi yang sudah disalurkan hingga Juni 2024 sebanyak 35.483 ton. Jumlah ini total dari pupuk jenis Urea dan NPK," ungkap Kepala Seksi Pupuk dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Tatik Kasiati.
Sehingga dari alokasi 120.687 ton pupuk bersubsidi, masih tersisa 85.204 ton hingga akhir Juni lalu. Tatik menyarankan para petani untuk mulai menggunakan pupuk organik dan tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia.
"Apalagi alokasi pupuk dari pemerintah pusat selalu tidak sesuai kebutuhan. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan pupuk para petani harus mulai menggunakan pupuk organik," ulasnya.
Editor: Abdul Rohman
Komentar0